RINDU RENDRA... SANG BURUNG MERAK...10 TAHUN SUDAH KAU TERDIAM

Tidak ada komentar




Rindu Rendra:
Megatruh, Satu Dekade Mengenang WS.Rendra
Acara Rindu Rendra tahun2019 bertajuk Megatruh, dalam rangka
satu dekade mengenang berpulangnya WS Rendra. Ini merupakan
manifestasi cinta dan rindu terhadap suara akal sehat tentang kebenaran
dari seorang pujangga, WS Rendra. Singkatnya, Megatruh sendiri dinukil
dari pidato Rendra saat menerima gelar Doctor Honoris Causa, Megatruh
Kambuh Renungan Seorang Penyair dalam Menanggapi Kalabendu.
Perihal Megatruh, dalam pidatonya waktu itu, Rendra menukil
paparan penyair besar Ronggo warsito pada pertengahan abad 19 dimana
digambarkan zaman pancaroba sebagai Kalatida danKalabendu. Kalatida
adalah zaman ketika akal sehat diremehkan. Perbedaan antara benar dan
salah, baik dan buruk, adil dan tak adil, tidak digubris. Krisis moral adalah
buah dari krisis akal sehat. Kekuasaan korupsi merata dan merajalela
karena erosit atanilai terjadi dilapisan atas dan bawah.
Sedangkan Kalabendu adalah zaman yang mantap stabilitasnya.Tapi
alat stabilitas itu justru berupa penindasan. Ketidakadilan malah didewakan.
Ulama  ulama mengkhianati kitab suci. Penguasa lalim tak bisa ditegur.
Korupsi dilindungi. Kemewahan dipamerkan disamping jeritan kaum
miskin dan tertindas. Penjahat dipahlawankan, orang jujur ditertawakan
dan disingkirkan.
Ringkasnya,Rendra menyatakan Kalatida adalah zaman edan, karena
akal sehat diremehkan. Dan Kalabendu adalah zaman hancur dan rusaknya
kehidupan karena tata nilai dan tata kebenaran dijungkir-balikkan secara
merata. Lalu, menurut Ronggowarsito, kataRendra, dengan sendirinya
setelah Kalatida dan Kalabendu pasti akan muncul zaman Kalasuba, yaitu
zaman stabilitas dan kemakmuran.
Bagi Rendra,usaha setiap manusia dalam kehidupan bermasyarakat
senantiasa bertumpu pada mesin budaya. Yaitu aturan-aturan yang
mengikat dan menimbulkan akibat. Etika umum, aturan politik, aturan
ekonomi dan aturan hukum adalah aturan-aturan yang tak bisa dilanggar
begitu saja tanpa ada akibat. Semua usaha manusia dalam mengelola
keinginan dan keperluannya akan berurusan dengan aturan-aturan itu.
Mesin budaya yang berdaulat rakyat, adil, berperikemanusiaan dan
menghargai dinamika kehidupan adalah mesin budaya yang mampu
mendorong daya hidup dan dayacipta anggota masyarakat dalam negara.
Tapi mesin budaya yang berdaulat penguasa, yang menindas dan menjajah.

Tidak ada komentar

Posting Komentar