BRI Agro Gelar RUPS Tahunan

PostJakarta
0


Jakarta , poroskota 19/20/2020)
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) bertempat di Kantor Pusat BRI Agro Jakarta Selatan (19/2).

Rapat dihadiri oleh pemegang saham mewakili 93.90% atau sejumlah 20.042.208.217 saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan yaitu 21.343.290.230 saham. Pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan pengurus BRI Agro, maka susunan Direksi dan Dewan Komisaris BRI Agro adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Sdr. Budi Satria‘

Komisaris Independen : Sdr. A.Y Soepadmo

Komisaris Independen : Sdr. |.B.K Suamba Manuaba

Komisarls : Sdr. Anna Maria Tjiadharma

Direksi :
Direktur Utama : Sdr. Ebeneser Girsang. Direktur Operasional dan Keuangan : Sdr Arif Wicaksono.
Direktur Bisnis : Sdr. Sigit Murtiyoso .
Direktur Risk Management : Sdr. Herry Prayudi .
Direktur Legal, Compliance and Human Capital :Sdr. Ernawan.

Efektif setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Selain itu rapat juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham, memperhatikan bahwa Perseroan masih membutuhkan penguatan permodalan dalam rangka meningkatkan ekspansi kredit.

Pada kesempatan tersebut Direksi memaparkan Kinerja Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 yang masih menunjukan adanya pertumbuhan. Hal, tersebut dapat terlihat dari peningkatan Total Aset per 31 Desember 2019 tercatat tumbuh sebesar 16,10% (yoy) dari sebesar Rp23,31 Triliun pada tahun 2018 (audited) menjadi sebesar Rp27,07 Triliun pada tahun 2019 (audited).

Dari sisi likuiditas, rasio likuiditas (LDR) BRI Agro masih dapat terjaga pada level aman yakni sebesar 91,59% sesuai parameter yang ditetapkan oleh regulator. Selain itu, tingkat likuiditas diluar rasio LDR yaitu RIM masih tetap terjaga pada level 90,77%. Dari sisi ekuitas, BRI Agro tetap memiliki ekuitas yang solid dengan Tier-l CAR sebesar 23,4996 dan Total CAR sebesar 24,28% pada 2019. Angka tersebut masih jauh diatas ketentuan minimum yang ditetapkan oleh regulator.

Pada tahun 2019 Perseroan mencatat NPL Net sebesar 4,86% yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 1,78% pada 2018. Peningkatan NPL tersebut terjadi karena adanya penurunan kualitas kredit pada segmen menengah dan ritel‘. Untuk menekan rasio NPL, maka strategi yang dilakukan Perseroan adalah dengan melakukan restrukturisasi dan meningkatkan frekuensi lelang dengan cara pembuatan website lelang dan melakukan kerjasama dengan balai lelang swasta. Selain itu juga dilaksanakan program reward ”The Lower The Better” untuk insentif dalam rangka penagihan.

Selain menjelaskan mengenai kinerja Perseroan, Direksi memberikan penjelasan mengenai prospek dan fokus perusahaan untuk tahun 2020 adailah perbaikan kualitas kredit serta pengembangan produk untuk meningkatkan CASA. Strategi perbaikan kinerja diharapkan dapat menekan rasio NPL sehingga menjadi ‘lebih baik dan ditopang dengan pengembangan produk simpanan yang dapat meningkatkan transaksi seperti QR payment, debit card dan digital saving.

(Red)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)