![]() |
Misradi SH. Sekretaris Jendral Forum Silaturahmi Da'i dan ustadz Idonesia |
Forum Silaturahmi Dai dan Ustadz Indonesia (FSDUI) mengecam "guyonan" Ketua Umum PBNU yang ada dalam Video, saat kunjungan silaturahmi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
FSDUI sangat menyayangkan adanya 'Statement Bernada Candaan" yang diucapkan oleh Tokoh Nasional Ketua Umum Nahdlatul Ulama, yang sering dipanggil seorang ulama dari Kaum Nahdiyin itu. Dimana pada saat menyampaikan statement di muka umum dengan didampingi Kapolri dan tamu undangan lainnya, semua hampir terkesima dan sangat kaget begitu melihat dan ramainya statement dari media sosial. Dalam ucapan tersebut mengatakan, bahwa seorang Listyo Sigit Prabowo ini sudah tidak asing lagi dikenal Ketua Umum PBNU. Dalam candaannya, "Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah NU baru Cabang Nasrani".
"Masya Allah, Naudzubillah Min Dzalik. Saya sebagai orang awam saja tahu diri dan paham, bahwa aqidah tidak boleh dijadikan ajang mainan ataupun candaan. Ini seorang Tokoh Besar dan Ketua Umum PBNU yang katanya seorang kiyai kharismatik, namun malah membuat statement demikian. Apa yang terjadi pada dirinya, dan punya dalil apa lagi? Seorang alim ulama kok memberikan statement adanya "NU Cabang Nasrani". Ini sudah menyinggung perasaan hati dari warga NU dan khususnya Umat Islam yang mendengar bahwa guyonan itu sangat mengerikan dan menyakitkan. Ironis dan sangat tidak mencontohkan sosok seorang ulama yang juga sebagai Ketua Umum PBNU, meskipun disampaikan dengan nada bercanda." Demikian ditegaskan Misradi, SH., selaku Sekretaris Jenderal Forum Silaturahmi Dai dan Ustadz Indonesia.
Dikatakannya, statement "NU Cabang Nasrani" itu, meski bernada Guyonan, namun hal itu dianggap mengerikan, karena disampaikan tidak pada tempatnya. "Apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU adalah sangat menyakitkan. Apa seperti ini NU?" tegas Misradi.
Saat dipertanyakan para awak media, Misradi pun mengatakan, memang selama ini banyak para Kiyai NU yang suka guyon, termasuk almarhum Gusdur. Akan tetapi, guyonannya sesuai dengan tempatnya. "Sedangkan guyonan yang disampaikan Kiyai Said Aqil Sirad ini tidak pada tempatnya, dan harus diluruskan. Sebab akan menimbulkan salah persepsi," ujarnya.
Misradi, atau sering dipanggil Ustadz Bangkalan itu menuturkan, "Sosok Kiyai Said Aqil harus diingatkan, dan kepada para kiyai yang mengerti tentang NU tidak boleh diam saja. NU itu Ormas Islam, yang artinya dari Nahdlatul Ulama, dimana dimensinya adalah Kebangkitan Ulama, dan NU didirikan oleh hadratussyekh KH. Hasyim Ashari bersama para Kiyai Khos dengan individu pengurus dan anggotanya, keseluruhan beragama Islam," sebutnya.
Misradi menegaskan, "Jika guyonan ini didiamkan, khawatir nantinya akan ada lagi guyonan; NU Cabang Hindu, NU Cabang Budha, NU Cabang Katholik, NU Cabang Aliran Kepercayaan dll. Sebab pada prinsip dasarnya, kita adalah Islam Ahlusunnah Wal Jamaah, dan ini jelas sudah berbeda jauh," urainya.
Misradi juga bertanya-tanya, apakah kedepannya akan ada Kepengurusan NU Individu dari agama lain dan bukan dari Agama Islam? Ataukah dalam Bahtsul Masail ada dimungkinkan rujukan dengan kitab agama lain selain Agama Islam? "NU adalah Aswaja, yang berarti Pengikut Nabi Muhammad SAW. Masa ada pengikut Nabi Muhammad beragama bukan Islam?" tanyanya heran.
Dikatakannya, "Saya sebagai muslim yang sangat minim tentang agama, hanya dapat bertanya kepada para ahli agama, para guru agama, para kiyai, para ustadz dan para habib serta ulama panutan umat. Kalaulah perkataan Ketua Umum Said Aqil Siradj ini dibiarkan, apakah kita semua tidak berdosa? dan masih pantaskah kita disebut Pengikut Rosulullah SAW?" tutup Misradi. (red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar