Tahun 2021 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Depok menyalurkan bantuan kepada Taman Bacaan Masyarakat (TBM), seniali 8,5 Juta. Bantuan ini bertambah nilainya dari 7 juta di tahun 2019 dan 2020. Bantuan ini disalurkan melalui program Depok Kota Layak Anak dan RW Ramah Anak. Bantuan dana dapat digunakan untuk membangun sarana dan prasaran TBM, rak buku, alat permainan edukasi, hingga menambah koleksi buku.
Menurut Baldan Fathullah, pengelola Taman Baca Kedaung terlaksananya bantuan ini merupakan dorongan dari Elly Farida, Bunda Literasi Kota Depok. “Penggiat literasi benar-benar diperhatiakan oleh beliau,” ungkapnya saat ditanya melalui sambungan telpon, Rabu (13-01-2021).
Ada pun syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut, pengelola TBM harus mendapatkan Surat Keterangan dari kelurahan sebagai pengelola TBM. Serta harus mengajukan bantuan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di tingakt kelurahan. “Dari 63 keluranhan yang tersebar di 11 kecamatan diharapkan tahun ini 96 TBM di Kota Depok dapat memperoleh bantuan tersebut,” harap Baldan.
Bantuan ini merupakan dukungan dari program Pemerintah Kota Depok berkaitan dengan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2018 dalam hal Pembudayaan Gemar Membaca. Dengan adanya bantuan ini, Baldan juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemkot Depok, karena keberpihakan Pemkot terhadap para pegiat literasi cukup dirasakan. Ia berharap sinergitas antara Pemkot Depok dan TBM yang sudah terjalin dengan baik tetap dipertahankan. “Agar Depok sebagai kota layak anak dan RW ramah anak dapat terwujud. Indikator terwujudany RW Ramah Anak adalah adanya 1 RW 1 TBM,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Forum TBM Depok, Ciptaji Syamsul Balad sangat mengapresiasi pelaksanaan bantuan tersebut. Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan menjadi triger untuk lurah-lurah di kelurahan lain bisa melakukan hal yang sama, agar kegiatan literasi terus tumbuh dan berkembang. Menurutnya bantuan sebesar itu bagi TBM akan sangat bermanfaat. “Jadi, hal ini bisa diinformasikan ke seluruh kelurahan lain agar semua bisa menerima bantuan tersebut. Jika pun di kelurahan atau desa tidak memiliki perpustakaan atau TBM, bantuan bisa disalurkan ke TBM mandiri yang dikelola oleh masyarakat,” Jelasnya.
Harapan lain dari pria yang akrab disapa Aji Balad ini adalah keterbukaan informasi terhadap anggran yang tersedia di desa. Ketersediaan anggaran harus dikabarkan kepada para pegiat literasi yang ada di daerahnya, agar terserap sehingga asas kebermanfaatannya bisa secra baik dan maksimal digunakan. Selain itu ia menghimbau agar Lurah di manapun, tidak hanya di Depok mulai terbuka menerima TBM dan Forum TBM sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat dalam bidang pendidikan dan literasi. “Lurah harus dekat dengan literasi dan pegiat literasi,” ungkapnya pria yang juga pendiri Rumah Baca Alfabet itu. (red)