![]() |
Ir. H. Nuroji Anggota Komisi X DPR-RI. (Poto istimewa) |
Depok.
Dalam gegap gempitanya kegiatan masyarakat berbasis kebudayaan di kota Depok, pecandu kebudayaan bergiat mendirikan berbagai komunitas pecinta budaya tradisi serta modern bermunculan . Sebut saja Lembaga Kebudayaan Depok( LKD), Lembaga Kesenian Depok atau kantong kantong kesenian sastra serta beberapa pecinta literasi budaya di kota Depok bermunculan bak jamur di musim penghujan.
Saat ini muncul lagi Sebuah Paguyuban Betawi Ngoempoel yang berbasis budaya
Betawi.
Bertempat di Warung Betawi Ngoempoel, kepengurusan baru wadah atau Paguyuban Betawi Ngoempoel telah dikukuhkan, Sabtu (28/1/2023). Entong Manisah Boy yang beberapa bulan lalu resmi terpilih, kemudian ditetapkan sebagai ketua umum (Ketum). Sedangkan Ir. H. Nuroji, Udin Nganga, Ucup Nirin dan S. Hidayat, ditempatkan dalam jajaran pembina.
Bertempat di Warung Betawi Ngoempoel, kepengurusan baru wadah atau Paguyuban Betawi Ngoempoel telah dikukuhkan, Sabtu (28/1/2023). Entong Manisah Boy yang beberapa bulan lalu resmi terpilih, kemudian ditetapkan sebagai ketua umum (Ketum). Sedangkan Ir. H. Nuroji, Udin Nganga, Ucup Nirin dan S. Hidayat, ditempatkan dalam jajaran pembina.
Dalam sambutannya, Ir. H. Nuroji menyampaikan terkait sejarah terbentuknya Paguyuban Betawi Ngoempoel. Dimulai di tahun 2012, dimana Ir. H. Nuroji bersama dengan Entong Manisah Boy dan Iin Marlina berdiskusi tentang kemungkinan membuat sebuah komunitas kesenian di Depok. Komunitas tersebut diniatkan bisa menaungi sanggar-sanggar seni yang ada, namun tetap memberikan kebebasan kepada setiap sanggar tersebut. Ketika itulah disepakati H. Mandra sebagai ketua di paguyuban tersebut.
“Nah, itu merupakan refleksi dari keresahan pribadi saya dan juga terhadap sikap Pemkot Depok yang tidak mengakomodir seni tradisional. Saya kaget ketika dalam sebuah acara, seorang pejabat Pemkot Depok mengajak masyarakat untuk mengembangkan musik Reggae sebagai kekayaan seni budaya Depok. Sejak kapan Reggae jadi seni budaya Depok?” Begitu celetuk . Ir. H. Nuroji yang juga Anggota Komisi X DPR-RI.
“Nah, itu merupakan refleksi dari keresahan pribadi saya dan juga terhadap sikap Pemkot Depok yang tidak mengakomodir seni tradisional. Saya kaget ketika dalam sebuah acara, seorang pejabat Pemkot Depok mengajak masyarakat untuk mengembangkan musik Reggae sebagai kekayaan seni budaya Depok. Sejak kapan Reggae jadi seni budaya Depok?” Begitu celetuk . Ir. H. Nuroji yang juga Anggota Komisi X DPR-RI.
(Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar