Jakarta,
Dalam kegiatan Focus Group Discussion Evaluasi Kinerja Lalu Lintas dan Pelayanan Angkutan Umum, Damri berhasil mendapatkan piagam penghargaan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan predikat Pelayanan Prima Madya pada Pemilihan Operator Angkutan Umum Terbaik di Wilayah Jabodetabek Tahun 2019. (Selasa, 29 Oktober 2019).
General Manager Damri Bandara Soekarno-Hatta Boy Aryadi mengatakan piagam ini adalah simbol bahwa Damri akan selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Damri juga masih memiliki kekurangan vang perlu diperbaiki, saya mengharapkan jika kedepannya Damri dapat terus memberikan pelayanan prima untuk menunjang transportasi publik yang baik,” ujamya
Boy mengalcu senang dan bangga atas prestasi ini dan mengapreasiasi berbagai pihak terkait yang telah temujud dan tertatanya transportasi publik, Damri akan terus berinovasi hingga temujudnya sistem transportasi kelas dunia yang handal, berkinerja unggul dan berkelanjutan
“Tentu kita perlu mempersiapkan alat produksi yang handal, modem dan berbasis teknologi mutakhir untuk mendukung konektivitas transportasi dengan memberikan pelayanan yang berkualitas prima5 berkeselamatan, dan berorientasi kepada pelanggan,” tutupnya.
Tentang DAMRI
DAMRI adalah singkatan dari Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Maklumat Kementerian Perhubungan RI No.01.DAMRI. 46 tanggal 25 November 1946 dengan tugas utama menyelenggarakan angkutan penumpang dan barang di atas jalan dengan menggunakan kendaraan bennotor. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai Perusahaan Umum (Perum), nama DAMRI tetap diabadikan sebagai brand mark dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini yang hingga saat ini masih tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai salah satu
penyelenggara jasa angkutan penumpang dan barang dengan menggunakan bus dan truk.
Hingga saat ini, DAMRI memiliki jaringan pelayanan tersebar hampir di selumh wilayah Republik Indonesia. Dalam kegiatan usahanya DAMRI menyelenggarakan pelayanan angkutan kota, angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan kota antarprovinsi, angkutan khusus bandar udara, angkutan pariwisata, angkutan logistik, angkutan keperintisan, dan angkutan lintas batas negara.
