Lebih dari beberapa dekade ..mahluk ini diduga sudah punah.. cerita turun temurun di masyarakat Dayak ,bahwa dulu leluhur mereka pernah melihat atau bertemu dengan badak di pedalaman Kalimantan,tidak lebih dari cerita semata..
Sekitar tahun 2013 masyarakat Dayak di pedalaman Kutai.. mengaku pernah beberapa kali bertemu dengan mahluk tersebut di dalam hutan. Berbekal informasi itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu, Universitas Mulawarman (Unmul), Yayasan Badak Indonesia (YABI), dan WWF Indonesia, pada akhir tahun 2013 sampai awal tahun 2014, mengadakan survei lapangan yang berhasil merekam keberadaan badak melalui kamera jebak.
24 April 2016, sebuah dokumentasi mengejutkan datang dari kameraman WWF Malaysia Stephen Hogg yang berhasil menangkap gambar Badak Borneo (Badak Kalimantan) yang sangat langka, bahkan dilaporkan punah. Badak Borneo (Badak Kalimantan) adalah varian spesies dari Badak Sumatra yang juga tengah berada di kondisi kritis
Badak Kalimantan atau The Bornean rhinoceros (Dicerorhinus sumatrensis harrissoni) adalah anggota famili Rhinocerotidae Badak kalimantan adalah badak terkecil di dunia. Dengan berat sekitar 400 Kg.
Hingga saat ini sekitar 15 ekor badak Kalimantan berhasil di deteksi di dalam hutan Kalimantan melalui kamera jebakan
Pada tahun 2018 seekor Badak Kalimantan berhasil ditangkap setelah terjebak di lubang jebakan di sungai pahu , Kutai Barat
Saat ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam dengan (BKSDA) Kalimantan Timur sedang berusaha untuk melestarikan dan melindungi badak tersebut dari kepunahan.
(Hery BJM 290121)
Sumber : KLHK/Sumatran Rhino Rescue Team Kalimantan
