JELANG 30 SEPTEMBER BAMBANG SULISTOMO WANTI WANTI.

poto istimewa

Jakarta , poroskota 18 9 2020,

Bambang Sulistomo putra Nasional yang berkarakter,  anak dari seorang pejuang kemerdekaan Boeng Tomo selalu menyampaikan rasa kritisnya terhadap apa apa yang dipandang perlu untuk dikritik... terlebih lagi menyoal tentang adanya oknum oknum yang mencoba menciderai PANCASILA dan UUD 1945. Beliau pun siap tegas melawannya.

inilah Mas Bambang Sulistomo,

 " Saya termasuk yang sangat menyesalkan akibat peristiwa sebelum dan sesudah G30S PKI ditahun 65, banyak sekali warga masyarakat yg jadi korban kehilangan nyawa dan sanak keluarga..baik itu dari keluarga santri , ulama dan tokoh umat Islam dan pimpinanTNI sebelum peristiwa itu...dan juga keluarga anggota PKI dan simpatisannya setelah peristiwa tsb. Peristiwa tragis tersebut tentunya sangat membekas pada para keluarga santri, ulama, umat Islam dan TNI...Pada saat sebelum peristiwa tersebut,  *PKI dan simpatisannya sangat berpengaruh,  karena merasa paling  kuat dalam  mendukung demokrasi terpimpin dan terutama  gagasan Nasakom. Dan banyak tindakan ketidak adilan, sewenang- wenangan yg dilakukan PKI pada semua golongan agama terutama umat Islam ,  tokoh partai politik lain dan TNI..saat itu muncul istilah Komunisto phobi , anti Nasakom, antek Nekolim,  kontra revolusi, yg sangat menakutkan dsb...tapi pada saat terjadinya peristiwa G30S PKI 65, yg didahului dengan penculikan dan pembunuhan pimpinan TNI ,  umat Islam dan umat beragama lainnya,  bangsa ini pada umumnya  merasa dikhianati oleh PKI...maka lahirlah gerakan anti G30S PKI diseluruh wilayah tanah air,  lahir istilah2 seperti anjing Peking, antek komunis, anti Pancasila,  dalang pemberontakan dsb,  dan saat itulah korban jiwa dan keluarga berjatuhan ..peristiwa tragis tersebut selayaknya tidak terulang kembali dalam alam demokrasi Pancasila, asalkan tidak ada lagi yg bermimpi karena merasa paling kuat dan paling benar , untuk mencoba merusak dan  mengganti Pancasila, seperti yg dilakukan G30S PKI ditahun 1965...

bambang sulistomo18/09/2020..