Ruang Digital, Angin Segar Untuk Pelaku Usaha UMKM

PostJakarta
0


Jakarta,.

Era digital yang kini mengalami perkembangan begitu pesat, telah memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat. Beragam manfaat dengan mudah dapat diraih, jika memang digunakan dengan baik oleh penggunanya. 

Bahkan jika dimanfaatkan dengan tepat, ruang digital seperti halnya media sosial dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi penggunanya. 

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, H. Bambang Kristiono, S.E memaparkan bahwa ruang digital, kini telah menjadi senjata rahasia bagi banyak orang untuk melebarkan sayap usahanya di masa serba sulit atau pandemi ini. 

"Hal ini tentunya sangat berdampak besar dan luas terhadap krisis kesehatan dan juga terhadap ekonomi global. Tentu saja dampak besar ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga negara-negara lainnya telah melalukan berbagai kerjasama untuk meminimalisir penyebaran covid 19," ujar Bambang dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk "Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Untuk Meningkatkan UMKM di Masa Pandemi" yang berlangsung pada Jumat (3/5/2022). 

Keberadaan ruang digital ini, kata Bambang, menjadi angin segar bagi para pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya, terlebih selama masa pandemi. 

"Berjualan melalui media sosial atau dikenal dengan sebutan E-Commerce memang pada awalnya sulit dan tidak pasti dari pada berjualan secara langsung. Namun apabila dilakukan secara maksimal dapat memperoleh keuntungan yang maksimal juga, bahkan melebihi jika kita berjualan offline," terangnya. 

Dengan menggunakan media sosial, para pengguna dapat menjangkau lebih banyak orang yang tidak terbatas oleh jarak maupun waktu. 

"Di mana kita tinggal klik di handphone kita, dan barang akan sampai di depan rumah kita. Penjualan melalui platform digital yang digunakan secara tepat akan membantu kita dalam mempromosikan barang yang akan kita jual. Karena dengan aplikasi ini kita akan mencapai pasar baru, yang sebelumnya terdapat batasan, namun sekarang tidak ada batasan," imbuhnya. 

Sementara itu dalam webinar yang sama, Chief of Consultan Cyrus Network, Hafizul Mizan memaparkan, sosial media merupakan salah satu bagian dari digitalisasi UMKM. 

"Karena banyak hal lain yang bisa dilakukan dalam digitalisasi UMKM. UMKM merupakan pahlawan dan tulang punggung terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia," jelasnya. 

Simpelnya, kata Hafizul, digitalisasi UMKM adalah kegiatan bisnis analog yang kita pindah ke digital. Indonesia merupakan negara konsumsi, artinya negara-negara lain yang memproduksi barang akan dijual ke Tanah Air. 

"Jadi kita selalu menyerap barang dari luar, sehingga masyarakat kita memang suka berbelanja," sambungnya. 

Namun untuk menjalaninya, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus ubah fokus dengan mencoba melihat dunia dari sisi konsumen. 

"Kedua kita bisa petakan kebutuhan konsumen, di mana kita harus tau perilaku dan masalah yang dihadapi konsumen. Dan yang ketiga, kita harus bijak dalam dalam memilih platform. Keuntungan yang akan kita dapat dari digitalisasi UMKM ini kita bisa memperluas jaringan pemasaran dan bahan baku, kemudian merespon tren digital, mempermudah konsumen melakukan transaksi, meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya, kualitas produk meningkat, profesionalitas UMKM meningkat dan kesempatan investasi juha meningkat," paparnya. 

Untuk memanfaatkan ruang digital demi meraih keuntungan, diperlukan juga literasi digital bagi para penggunanya. Khususnya para pelaku UMKM yang akan melebarkan sayap usahanya ke ranah digital. 

Oleh karena itu, Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan, B.Sc mengatakan bahwa pihaknya akan menjadi garda terdepan dalam penanaman literasi digital ini kepada masyarakat.  

"Karena penggunaan internet perlu dibantu dnegan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak dan tepat guna," jelasnya. 

Sebab jika dilihat dari kondisi yang ada, tingkat literasi digital di Tanah Air kini masih belum mencapai tahap yang lebih baik. 

"Saat ini indeks literasi digital Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5, yang artinya, masih dalam kategori sedang belum mencapai tahap yang lebih baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan sehingga menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan litrerasi digital," pungkasnya.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)